Jumat, 06 Oktober 2017

PERANAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS

Peranan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
A.       Peranan Komunikasi dalam bisnis
1.      Pengertian Komunikasi Dan Bisnis
a.       Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi serta gagasan ide yang dikemukakan oleh seseorang.
b.      Bisnis
Bisnis adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan cara bertransaksi. Biasanya bisnis terjadi apabila seseorang melakukan jual atau beli suatu barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan lain dari bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan laba. Dalam artian lain, bisnis adalah melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
2.      Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal . Bisnis melibatkan pertukaran informasi secara terus – menerus. Lebih banyak bisnis yang dijalankan makan semakin luas juga komunikasi yang akan tercipta.
Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
3.      Komunikasi Bisnis menurut Para Ahli
 Menurut Purwanto (2006:4), pengertian komunikasi bisnis yaitu komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal ataupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya komunikasi bisnis ini dibagi dalam dua hal yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.

Tujuan Komunikasi Bisnis
Tujuan komunikasi bisnis dapat digolongkan menjadi tiga yaitu;
1. Menginformasikan ( Informing)
Komunikasi bertujuan  memberikan Informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis bagi pihak lain , seperti pimpinan perusahaan ingin mendapatkan pegawai baru yang kompeten maka ia akn memasang sebuah iklan melalui media baik cetak maupun elektronik.
Setiap media pasti memiliki kelebihan dan kekurangan dilihat melalui jangkauan biayanya, untuk itu harus dicermati dalam memilih iklan sesuai kebijakan maupun kemampuan internal perusahaan tersebut.
2. Melakukan Persuasi (persuasion)
Komunikasi ini bertujuan untuk memberikan persuasi kepada pihak lain agar sesuatu yang disampaikan dapat dipahami dengan baik, terutama dalam hal hubungan dengan penegasan konfirmasi pemesanan pelanggan atau negosiasi agar setiap pihak mendapatkan manfaat dan tidak ada yang merasa dirugikan.
3. Kolaborasi (Collaborating)
komunikasi ini bertujuan melakukan kolaborasi (kerjasama) bisnis dengan pihak lain. Bila komunikasi bisnis baik maka aktivitas bisnis dapat berjalan dengan baik pula.
Teknologi yang berkembang saat ini bisa mendukung dan mempererat komunikasi dan kerjasama bisnis.
Selain itu tujuan bisnis juga dapat digolongkan menjadi dua tujuan umum dan tujuan khusus :
1. Tujuan umum komunikasi bisnis yakni mendukung tujuan bisnis supaya lebih efektif dan efisien guna memperbaiki pengelolaan bisnis.
2. Tujuan khusus komunikasi bisnis yaitu menciptakan interaksi / hubungan antara perusahaan dengan konsumen, pemerintah, sesama dunia usaha serta dengan lingkungan agar tercipta hubungan baik yang dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis.

Umpan balik dan bentuk-bentuknya
Dalam setiap kegiatan komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan lambing ataupun keinginan untuk mengubah pendapat orang lain yang merupakan juga suatu usaha untuk mengadakan hubungan sosial. Dalam suatu pertemuan seorang pimpinan mengarahkan dengan cara dan gaya yang enak, sehingga selesai pengarahan mendapat tepukan tangan yang meriah dari peserta yang hadir. Pada peristiwa lain, seorang pimpinan menegur anak buahnya karena berbuat kesalahan sehingga anak buah tersebut menyesali perbuatannya.
 Pengarahan dan teguran tersebut disamakan dengan pesan (message), sedangkan tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan pesan terdapat hubungan sebab akibat. Pihak pengirim menyampaikan pesan kepada pihak penerima, di satu pihak dan di pihak lain penerima menyampaikan pula umpan balik kepada pihak pengirim. Pesan itu dapat berbentuk bermacam-macam seperti pidato, pengarahan,instruksi, tugas, perintah, analisis dan lain sebagainya. Pesan dapat juga berbentuk tulisan, lisan, gambar-gambar dan bahkan demonstrasi atau peragaan. Umpan balik (feedback) pun dapat berupa macam-macam seperti hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi dan sebagainya. Sebagaimana pesan, maka umpan balik juga dapat berupa tulisan, lisan, peragaan dan lain sebagainya. Ada 9 jenis umpan balik, yaitu:
·         External feedback: umpan balik yang diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
·         Internal feedback: umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan, tapi dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendiri.
·         Direct feedback atau immediate feedback: umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakan salah satu anggota badannya.
·         Indirect feedback atau delayed feedback: umpan balik dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dan lain-lain.
·         Inferential feedback: umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
·         Zero feedback: umpan balik yang disampaikan oleh komunikan namun tidak dipahami oleh komunikator.
·         Neutral feedback: umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
·         Positive feedback: komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mendapat tanggapan positif.
·         Negative feedback: komunikasi yang disampaikan oleh komunikator mendapat tantangan dari komunikan.

Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi
Di dalam komunikasi pasti pernah ada kesalahpahaman yang terjadi. Kesalahpahamankomunikasi adalah salah satu kendala komunikasi yang dapat menciptakan sebuah konflik.Suatu kondisi salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima olehseseorang memiliki makna yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi informasi.
Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya, mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukankehidupanorangbanyak.Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam tahapan ini, komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber kesalahpahaman.

Berbeda dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk hubungan yg lebih baik, yang walaupun kadang tetap ada yg namanya salah paham, namun sudah dalam jumlah yang minimal.Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi maupun dalam hal menerima informasi.
            Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan yang sangat penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut menentukan efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain.Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan dengan,misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa efektif dan
sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum jelas maksudnya.

Memperbaiki Komunikasi dalam Organisasi
Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih efektif (Beeve dan Thill, 2003;22) adalah :
1.      Memelihara iklim komunikasi terbuka:Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2.      Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
3.      Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
4.       Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5.       Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi.
Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6.      Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a. Memahami penerima pesan
b. Menyesuaikan pesan dengan penerima
c. Mengurangi jumlah pesan
d. Memilih saluran atau media yang tepat
e. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi.



Ø  Materi Jurnal : Peran Komunikasi Dalam Bisnis

Ø  Review Jurnal
Ø  JUDUL JURNAL :
1. Persepsi Penggunaan Aplikasi Internet Untuk Pemasaran Produk Usaha Kecil Menengah.
Oleh : Agustine Eva M.S. Fakultas Ekonomi, Unika Soegijapranata Semarang (ISSN: 1907-5022) Tahun :2007
2. Peranan Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah.
Oleh : Arief Rahmana, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,Universitas Widyatama (ISSN: 1907-5022) Tahun : 2009
Ø  ABSTRAK
Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi dan industry suatu negara. Hampir 90% dari total usaha yang ada di dunia merupakan kontribusi dari UKM. Disamping itu, UKM mempunyai kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja. Studi empirik menunjukkan bahwa UKM pada skala internasional merupakan sumber penciptaan lapangan pekerjaan. Kontribusi UKM terhadap penyerapan tenaga kerja, baik di negara maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia, mempunyai peranan yang signifikan dalam penanggulangan masalah pengangguran. Dalam era ekonomi global saat ini, UKM dituntut untuk melakukan perubahan guna meningkatkan daya saingnya. Salah satu faktor penting yang akan menentukan daya saing UKM adalah teknologi informasi (TI). Penggunaan TI dapat meningkatkan transformasi bisnis melalui kecepatan, ketepatan dan efisiensi pertukaran informasi dalam jumlah yang besar. Studi kasus di Eropa juga menunjukkan bahwa lebih dari 50% produktivitas dicapai melalui investasi di bidang TI. UKM dikatakan memiliki daya saing global apabila mampu menjalankan operasi bisnisnya secara reliable, seimbang, dan berstandar tinggi.
Ø  Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data primer yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang proses adopsi e-commerce, persepsi
terhadap manfaat dan kendalanya.
b. In-depth interview
In-depth interview dilakukan untuk mengidentifikasi lebih mendalam terkait dengan indicator dari variabel penelitian yang digunakan.
Ø  HASIL PENELITIAN :PERSEPSI PENGGUNAAN APLIKASI INTERNET UNTUK PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL MENENGAH
Berdasarkan tabel tersebut terdapat persepsi yang cukup tinggi terhadap lima jenis kendala dalam penerapan e-commerce (total rerata skor 3,48). Meskipun mereka mempunyai persepsi yang cukup baik terhadap manfaat e-commerce, tetapi kendalanya juga masih tinggi.Produsen UKM mempersepsikan kendala yang tergolong tinggi ada pada kesulitan merekauntuk beralih ke cara yang berbasis teknologi untuk berbelanja dan transaksi yang masih dilakukan dengan cara fisik.Untuk membuka peluang penerapan ecommerce agar produk UKM dapat dipasarkan secara lebih luas dan tanpa batas, maka kendala tersebut harus diatasi. Respon para pengusaha UKM mengenai keinginan mereka untuk mendapatkan
pasar yang lebih luas dengan media promosi yang lebih bervariasi, efisien, pemangkasan rantai distribusi dari pemasok maupun kepada pembeli,
serta menjaga agar jumlah produksi dapat disesuaikan dengan permintaan pasar. Dari semua keinginan ini, tampak bahwa penerapan ecommerce diharapkan dapat memfasilitasi agar manfaatnya dapat dicapai optimal.
Ø  Kelebihan dan kekurangan penelitian
Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan TI di UKM, diantaranya adalah:
(a) banyaknya komputer yang dimiliki oleh UKM,
(b)bidangpenggunaan  TI di UKM
(c) level penggunaan internet di UKM.

Berkaitan dengan poin (a), pada dasarnya setiap UKM telah memiliki komputer
untuk membantu proses usahanya dengan komposisi 1 s.d. 3 sekitar 69%, 4 s.d. 10 sebesar 11%, lebih dari 10 sebesar 18%, dan hanya 2% UKM yang tidak memiliki komputer. UKM yang memiliki komputer dalam membantu sistem usahanya, berarti mereka telah memahami pentingnya TI untuk meningkatkan produktivitas UKM yang nantinya akan bermuara pada pembentukan UKM yang berdaya saing. Jumlah komputer yang dimiliki UKM Bidang penggunaan TI cukup bervariasi. Hampir seluruh UKM telah menggunakan TI untuk administrasi. Penggunaan TI untuk desain produk dan pemasaran juga cukup banyak dilakukan, sedangkan penggunaannya untuk proses produksi masih terbilang rendah dibanding bidang lainnya. Klasifikasi bidang yang menggunakan TI di UKM dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini. Gambar 3. Bidang penggunaan TI di UKM Dalam hal penggunaan teknologi internet, banyak menggunakannya untuk melakukan browsing, sedangkan UKM subsektor kerajinan dan komponen otomotif lebih banyak menggunakan email. Sebagian besar KM di setiap subsector memakai email terutama dalam berkomunikasi dengan konsumen.
Ø  kesimpulan :
1. Keduanya mengambil sample di daerah Jawa Tengah (tahun 2007-2009).
2. UKM sangat membutuhkan dukungan TI dalam operasionalnya.
3. Hampir seluruh perusahaan UKM memiliki perangkat TI tetapi kebanyakan dari mereka menggunakan perlengkapan TI dalam administrasinya saja belum dikembangkan kepembuatansistem.
4. Pengunaan internet pada UKM ini sebagian besar adalah digunakan untuk komunikasi viaemail.
5. Penerapan e-commerce di kabupaten Semarang sangat berpeluang dan akan berkembangdenganpesat.
6. Para pelaku UKM masih sangat kurang kesadarannya untuk menggunakan e-commerce dalampemasaranproduk-produknya.
7. Kendala-kendala dalam penggunaan e-commerce pada perusahaan UKM masih sangat tinggi. Dikarenakan biaya untuk akses internet di Indonesia masih sangat mahal.
8. Kendala dalam e-commerce ini juga dari para pelaku usahanya, karena msaih terpengaruh dengan kebiasaan lama dalam bertransaksi yaitu harus ada pertemuan antara konsumen dan produsen.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar