Minggu, 29 Oktober 2017

Tugas Komunikasi Bisnis (TUGAS INDIVIDU) SOFTSKILL REVIEW JURNAL 2 JURNAL " Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis "




Nama  : Lina
Npm    : 16214075
Kelas   : 4EA15


1.       1.          Judul  : PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK  PERGURUAN TINGGI
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
Jurnal   : Jurnal  Penelitian Pendidikan                                  
Volume dan Halaman : Vol. 12 No. 1
Tahun  : April 2011
Penulis : Etin Indrayani Dosen IPDN, Mahasiswa S3 Adpend UPI


ABSTRAK

Efektivitas aplikasi TIK dalam proses manajemen kelembagaan sering terhambat oleh banyak faktor non teknis yang tidak dipersiapkan lembaga. Mulai dari penyiapan orang, budaya, mekanisme organisasi, bahkan teknis pemeliharaannya. Tak selamanya SIA yang berbasis TIK bisa meningkatkan kinerja pengelolaan administrasi akademik, manakala lembaga hanya menganggap bahwa implementasi TIK untuk SIA hanya sekedar menyiapkan perangkat keras TIK. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana sumbangan efektivitas manajemen SIA (X1), budaya TIK (X2), ketersediaan fasilitas TIK(X3), dan kualitas SDM SIA (X4) terhadap kinerja perguruan tinggi (Y). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik, populasi dalam penelitian ini melibatkan 22 perguruan tinggiyang ada  di Kota Bandung yang mengadaptasikan TIK dalam sistem administrasi akademiknya dan yang mengelola program strata-1 (S1). Untuk sampel kelembagaan, dengan menggunakan Proportionate random sampling (Sampel Acak secara Proporsional), didapat 18 perguruan tinggi yang terdiri dari 8 universitas, 3 institut, dan 7 sekolah tinggi. Sampel dosen dan mahasiswa masingmasing sebanyak 988 orang dosen dan 1579 orang mahasiswa. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Data yang telah terkumpul dianalisa dengan analisis deskriptif analitik, sedangkan pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur atau path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut manajemen lembaga, semua variabel secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y sebesar 71,35%. Menurut dosen berpengaruh signifikan dengan besarnya sumbangan sebesar 77,5%, dan menurut mahasiswa berpengaruh signifikan sebesar 83,0%.


METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yang berjenis survei dengan pendekatan kuantitatif untuk mengkaji  hubungan dan pengaruh antar variabel yakni tentang pengaruh efektivitas manajemen SIA (X1), budaya TIK (X2),ketersediaan fasilitas TIK X3), dan kualitas SDMSIA (X4) terhadap kinerja perguruan tinggi (Y) dan dampaknya terhadap prestasi akademik mahasiswa (Z) pada perguruan tinggi di Kota Bandung yang dijadikan objek penelitian. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik statistik, baik statistik deskriptif ataupun inferensial untuk eksplanasi. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan/ menyajikan data tentang keterlaksanaan sistem informasi akademik yang berbasis TIK di lembaga (perguruan tinggi), serta deskripsi tentang efektivitas manajemen Sistem Informasi Akademik, Budaya TIK, Ketersediaan Fasilitas TIK, Kualitas SDM Sistem Informasi Akademik, kinerja perguruan tinggi, dan prestasi akademik mahasiswa. Statistik inferensi digunakan untuk menguji beberapa hipotesis yang diajukan.
Analisis inferensial yang dilakukan terhadap hipotesis penelitian dinyatakan dalam bentuk hipotesis nihil. Teknik statistik ini tidak langsung untuk menguji hipotesis alternatif, tetapi akan digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis nihil. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi. Angket menjadi alat utama, yang terdiri dari angket untuk para kepala pengelola biro akademik dan pengelola sistem informasi kelembagaan, para pelaksana sistem informasi akademik, dosen dan mahasiswa. Metode dokumentasi untuk menjaring data data yang relevan dengan subjek penelitian yang sudah terdokumentasikan, seperti hasil studi mahasiswa,organigram, dan dokumen terkait lainnya.  Data kualitatif yang didapat, juga akan dijadikan sandaran dalam melakukan pemaknaan secara logis melalui induktif atas penafsiran data kuantitatif. Ini juga ditujukan untuk menemukan pola atau kecenderungan dan sebagainya.

TUJUAN PENELITIAN

Perlu diteliti lebih lanjut agar proses manajemen akademik di perguruan tinggi menjadi lebih efektif
dan efisien sehingga mampu menunjang pencapaian kinerja tinggi dari lembaga. Terkait dengan konteks kekinian, pemanfaatan TIK dalam pelaksanaan kebijakan penguatan
tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik lembaga pendidikan tinggi, implementasi sistem informasi dalam pelayanan manajemen pendidikan tinggi sudah tentu dikatakan ada prakteknya, hampir bisa ditemui di banyak perguruan tinggi implementasi Sistem Informasi  Manajemen (SIM) bisa didapati dengan berbagai bentuk, baik yang sangat sederhana bahkansampai dengan tingkat kerumitan yang sangat tinggi.




HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan uji individual ternyata variabel Ketersediaan Fasilitas TIK (X3) dan
Kualitas SDM Sistem Informasi Akademik (X4) yang berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja Perguruan Tinggi. Variabel efektivitas manajemen SIA (X1), dan Budaya TIK (X2), tidak
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perguruan Tinggi (Y). Hal ini sejalan dengan Hal ini
sejalan dengan model kinerja dari Sutermeister (1976:45) yang menyatakan bahwa produktivitas
lembaga itu dipengaruhi oleh kinerja pegawai dan teknologi. Unsur teknologi yang diwakili oleh variabel kelengkapan fasilitas TIK.

KELEBIHAN

Pengembangan sistem informasi akademik yang efektif, budaya TIK, ketersediaan Fasilitas TIK,dan Kualitas SDM SIA memberikan kontribusi yang tinggi terhadap kinerja lembaga secara umum. Efektivitas manajemen SIA, Budaya TIK,Ketersediaan Fasilitas TIK, dan Kualitas SDM SIA secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Perguruan Tinggi  pada semua kategori penilaian baik menurut manajemen lembaga, dosen
dan mahasiswa. Kualitas SDM SIA memberikan kontribusi pengaruh yang paling dominan dibandingkan variabel-variabel lainnya pada pengelolaan SIA PT dalam mempengaruhi kinerja perguruan tinggi. Kontribusi tidak langsung efektivitas manajemen SIA memberikan pengaruh yang positif  terhadap kinerja lembaga melalui variabel SDM SIA. Hal ini mengambarkan bahwa aspek manusia memegang. peranan penting dalam implementasi SIA terutama dalam menentukan kinerja lembaga meliputi jumlah orang yang menangani sistem, pendidikan dan pengalaman yang mereka miliki terkait dengan bidang yang mereka selenggarakan. Jika dicermati kontribusi tidak langsung SDM SIA melalui variabel efektivitas manajemen SIA terhadap kinerja perguruan tinggi bisa dikaitkan dengan kepuasan pengguna. Ketika para pekerja puas terhadap sistem informasi dan mengintegrasikan sistem informasi ke rutinitas mereka, maka sistem informasi menjadi efektif.

Kepuasaan mereka ini ditentukan oleh dua hal yaitu mutu sistem informasi dan mutu informasi. Mutu sistem informasi mengacu pada kemudahan penggunaannya. Jika pekerja atau pegawai menganggap suatu sistem informasi mudah digunakan maka sistem informasi tersebut bisa dikatakan bermutu tinggi.  Mutu informasi, disisi lain mengukur derajat informasi yang dihasilkan sistem informasi akurat dan dalam format yang dikehendaki oleh pengguna. Kontribusi kualitas SDM SIA melalui variabel budaya TIK memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja. Kompetensi pekerja yang tinggi memberikan keyakinan bahwa pemanfaatan sistem informasi berbasis TIK akan memberikan banyak kemudahan dalam menghasilkan layanan yang berkualitas. Hal ini tentu akan semakin mendorong para pegawai semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerja melalui integrasi sistem dalam pelaksanaan tugas dan semakin memunculkan kreativitas dalam menghasilkan layanan-layanan yang bermutu kepada pengguna.


KEKURANGAN

Tetapi dari sampel dosen, setelah diuji secara simultan ternyata faktor manajemen SIA, budaya TIK, ketersediaan fasilitas, dan kualitas sumber daya manusia  tidak signifikan berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa.  Hal ini bisa dijelaskan dari konteks subjektif bahwa kehadiran sistem informasi akademik hanya berdampak pada sistem pelayanan pada mahasiswa/dosen/atau stakeholder yang tidak terkait dengan implementasi kurikulum dimana produk akhirnya adalah capaian atas  serapan   materi/substansi   kurikulum  yang disampaikan dosen dalam bentuk prestasi akademik. Variabel efektivitas manajemen SIA yang diukur melalui parameter perencanaan organisasi SIA, Implementasi SIA, monitoring dan evaluasi,kualitas informasi yang dihasilkan serta kualitas sistem memberikan kontribusi pengaruh secara
langsung terhadap kinerja lembaga dikategorikan rendah. Pengaruh tidak langsung melalui variabel budaya TIK justru memberikan kontribusi yang negatif. Hal ini mencerminkan bahwa efektivitas implementasi SIA berbasis TIK mensyaratkan bahwa semua orang telah dalam kondisi siap dalam hal ketrampilannya, sikapnya, persepsinya serta iklim kerjanya. Apabila hal tersebut belum dipenuhi maka hal ini dapat memberikan kontribusi yang negatif bagi kinerja lembaga. Hal ini sejalan dengan pendapat Jasperson dkk (2005) bahwa apabila implementasi TIK yang dijalankan lembaga kurang memperhatikan aspek budaya yaitu budaya baru orang-orang ataupun organisasi karena kehadiran TIK dalam lingkungan mereka maka hal ini akan mengakibatkan inefektivitas dan inefisiensi implementasi TIK pada berbagai aspek manajemen terjadi. Efektivitas SIA dalam menunjang kinerja lembaga akan berkurang kontribusinya jika fasilitas sarana dan infrastruktur TIK tidak dalam kondisi yang memadai. Keterbatasan fasilitas dan infrastruktur TIK pada beberapa perguruan tinggi yang dikaji terutama disebabkan karena keterbatasan anggaran dalam memenuhi perangkat perangkat pendukung yang dipersyaratkan. Investasi TIK dalam proses manajemen SIA membutuhkan biaya yang banyak meskipun investasi TIK telah menjadi trend di setiap organisasi saat ini. Beberapa perguruan tinggi masih dalam tahap awal dalam implementasi TIK ini.



2.     2.                Judul : PENGGUNAAN KOMUNIKASI FATIS DALAM PENGELOLAAN  DI TEMPAT                  KERJA
Volume dan Halaman : Vol. 5, No. 1
Tahun : 2014
Penulis : Sari Ramadanty


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi Penggunaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal yang bersifat Komunikasi Fatis dalam membangun hubungan serta mengembangkanhubungan di tempat kerja.
Penelitian ini juga melihat Pengelolaan hubungan pada konteks Komunikasi
Organisasi.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi mengenai peranan komuni-
kasi verbal dan nonverbak dalam konteks komunikasi fatis serta bagaimana membangun hubungan secara interpersonal yang terjadi di tempat kerja. Dari hasil penelitiandidapatibahwa Penggunaan komunilasi fatis sangat sering terjadi ditempat kerja, karena dianggap sebagai pembuka dalam hubungan yang lebih akrab. Komunikasi fatis sangat berperan dalam pem-
bentukan hubungan dan menciptakan hubungan yang erat antar sesama rekan kerja. Konteks budaya seseorang sangat berperan dalam penggunaan komunikasi fatis, seseorang dengan konteks budaya tinggi cenderung lebih sering menggunakan komunikasi fatis dalam hubungan komuniksi interpersonalnya.
Namun bagi mereka yang berada pada konteks budaya rendah
juga menempatkan komunikasi fatis untuk berhubungan dengan para rekan kerja dalam kepentingan pekerjaan.
 Kesimpulan dari penelitian ini, komunikasi fatis sangat penting dalam
membangun dan pengelolaan hubungan. Hal tersebut juga berlaku di tempat kerja, konteks komunikasi fatis juga berkaitan dengan pengelolaan bahasa verbal dan non verbal.


METODELOGI
Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi Penggunaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal yang bersifat Komunikasi Fatis dalam membangun hubungan serta mengembangkan hubungan di tempat kerja. Penelitian ini juga melihat Pengelolaan hubungan pada konteks Komunikasi Organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi mengenai peranan komunikasi verbal dan nonverbak dalam konteks komunikasi fatis serta bagaimana membangun hubungan secara interpersonal yang terjadi di tempat kerja. Subjek  penelitian adalah suatu perusahaan atau organisasi  meliputi Karyawan dan karyawan,atasan dan bawahan dan sesama rekan kerja.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut penelitian yang dilakukan melalui teknik wawancara mendalam dengan para nunjukkan bahwa komunikasi fatis merupakan komuniksi yang sangat berperan dan penting dalam hubungan yang tercipta di tempat kerja. Komunikasi yang terjalin di tempat kerja sangat berbeda jika dibandingkan dengan komunikasi sehari-hari. Dalam komunikasi di tempat kerja, struktur yang mengikat profesi dan posisi atau jabatan seseorang sangat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain. Di tempat kerja, komunikasi interpersonal yang terjalin lebih kompleks dan dinamis dibandingkan dengan komunikasi interpersonal di lingkungan sosial seharu-hari.

KELEBIHAN
Elitian ini adalah alat yang digunakan dalam penelitian berupa wawancara sehingga jawaban yang diperoleh dapat ditanggapi secara jelas dan dapat menanyakan secara detail kepada informan.

KEKURANGAN
Enelitian ini adalah proses pengumpulan data cukup lama karena perlu waktu untuk mewawancarai responden.



SUMBER:










1 komentar:

  1. If you're attempting to lose pounds then you certainly have to jump on this brand new personalized keto meal plan.

    To create this service, certified nutritionists, personal trainers, and cooks joined together to provide keto meal plans that are effective, convenient, price-efficient, and delicious.

    Since their first launch in early 2019, thousands of people have already remodeled their body and well-being with the benefits a good keto meal plan can give.

    Speaking of benefits; in this link, you'll discover 8 scientifically-certified ones given by the keto meal plan.

    BalasHapus