Nama : Lina
Npm : 16214075
Kelas : 4EA15
1. 1. Judul : PENGELOLAAN
SISTEM INFORMASI AKADEMIK PERGURUAN TINGGI
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK)
Jurnal : Jurnal
Penelitian
Pendidikan
Volume dan Halaman : Vol. 12 No. 1
Tahun
: April 2011
Penulis
: Etin Indrayani Dosen IPDN, Mahasiswa S3 Adpend UPI
ABSTRAK
Efektivitas aplikasi TIK dalam proses manajemen kelembagaan sering
terhambat oleh banyak faktor non teknis yang tidak dipersiapkan lembaga.
Mulai dari penyiapan orang, budaya, mekanisme organisasi, bahkan teknis
pemeliharaannya. Tak selamanya SIA yang berbasis TIK bisa
meningkatkan kinerja pengelolaan administrasi akademik, manakala lembaga
hanya menganggap bahwa implementasi TIK untuk SIA hanya sekedar menyiapkan
perangkat keras TIK. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana
sumbangan efektivitas manajemen SIA (X1), budaya TIK (X2), ketersediaan
fasilitas TIK(X3), dan kualitas SDM SIA (X4) terhadap kinerja perguruan tinggi
(Y). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik, populasi
dalam penelitian ini melibatkan 22 perguruan tinggiyang ada di Kota
Bandung yang mengadaptasikan TIK dalam sistem administrasi akademiknya
dan yang mengelola program strata-1 (S1). Untuk sampel kelembagaan, dengan
menggunakan Proportionate random sampling (Sampel Acak secara
Proporsional), didapat 18 perguruan tinggi yang terdiri dari 8
universitas, 3 institut, dan 7 sekolah tinggi. Sampel dosen dan mahasiswa
masingmasing sebanyak 988 orang dosen dan 1579 orang mahasiswa. Alat pengumpul
data yang digunakan adalah angket yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya. Data yang telah terkumpul dianalisa dengan analisis
deskriptif analitik, sedangkan pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur
atau path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut manajemen
lembaga, semua variabel secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel Y sebesar 71,35%. Menurut dosen berpengaruh signifikan
dengan besarnya sumbangan sebesar 77,5%, dan menurut mahasiswa berpengaruh
signifikan sebesar 83,0%.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yang berjenis
survei dengan pendekatan kuantitatif untuk mengkaji hubungan dan
pengaruh antar variabel yakni tentang pengaruh efektivitas manajemen
SIA (X1), budaya TIK (X2),ketersediaan fasilitas TIK X3), dan kualitas SDMSIA
(X4) terhadap kinerja perguruan tinggi (Y) dan dampaknya terhadap prestasi
akademik mahasiswa (Z) pada perguruan tinggi di Kota Bandung
yang dijadikan objek penelitian. Data yang terkumpul dianalisis
dengan teknik statistik, baik statistik deskriptif ataupun
inferensial untuk eksplanasi. Statistik deskriptif digunakan
untuk menggambarkan/ menyajikan data tentang keterlaksanaan sistem
informasi akademik yang berbasis TIK di lembaga (perguruan tinggi),
serta deskripsi tentang efektivitas manajemen Sistem Informasi
Akademik, Budaya TIK, Ketersediaan Fasilitas TIK, Kualitas SDM Sistem
Informasi Akademik, kinerja perguruan tinggi, dan prestasi akademik
mahasiswa. Statistik inferensi digunakan untuk menguji beberapa hipotesis
yang diajukan.
Analisis inferensial yang dilakukan terhadap hipotesis penelitian
dinyatakan dalam bentuk hipotesis nihil. Teknik statistik ini tidak
langsung untuk menguji hipotesis alternatif, tetapi akan digunakan
untuk menolak atau menerima hipotesis nihil. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi. Angket menjadi
alat utama, yang terdiri dari angket untuk para kepala pengelola biro
akademik dan pengelola sistem informasi kelembagaan, para
pelaksana sistem informasi akademik, dosen dan mahasiswa. Metode
dokumentasi untuk menjaring data data yang relevan dengan subjek
penelitian yang sudah terdokumentasikan, seperti hasil studi
mahasiswa,organigram, dan dokumen terkait lainnya. Data kualitatif yang
didapat, juga akan dijadikan sandaran dalam melakukan
pemaknaan secara logis melalui induktif atas penafsiran
data kuantitatif. Ini juga ditujukan untuk menemukan pola atau
kecenderungan dan sebagainya.
TUJUAN PENELITIAN
Perlu diteliti lebih lanjut agar proses manajemen akademik di perguruan
tinggi menjadi lebih efektif
dan efisien sehingga
mampu menunjang pencapaian kinerja tinggi dari lembaga. Terkait dengan konteks
kekinian, pemanfaatan TIK dalam pelaksanaan kebijakan penguatan
tata kelola, akuntabilitas,
dan citra publik lembaga pendidikan tinggi, implementasi sistem informasi dalam
pelayanan manajemen pendidikan tinggi sudah tentu dikatakan ada prakteknya,
hampir bisa ditemui di banyak perguruan tinggi implementasi Sistem Informasi
Manajemen (SIM) bisa didapati dengan berbagai bentuk, baik yang sangat
sederhana bahkansampai dengan tingkat kerumitan yang sangat tinggi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan uji
individual ternyata variabel Ketersediaan Fasilitas TIK (X3) dan
Kualitas SDM Sistem
Informasi Akademik (X4) yang berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja Perguruan
Tinggi. Variabel efektivitas manajemen SIA (X1), dan Budaya TIK (X2), tidak
berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Perguruan Tinggi (Y). Hal ini sejalan dengan Hal ini
sejalan dengan model
kinerja dari Sutermeister (1976:45) yang menyatakan bahwa produktivitas
lembaga itu
dipengaruhi oleh kinerja pegawai dan teknologi. Unsur teknologi yang diwakili
oleh variabel kelengkapan fasilitas TIK.
KELEBIHAN
Pengembangan sistem informasi akademik yang efektif, budaya TIK,
ketersediaan Fasilitas TIK,dan Kualitas SDM SIA memberikan kontribusi
yang tinggi terhadap kinerja lembaga secara umum. Efektivitas
manajemen SIA, Budaya TIK,Ketersediaan Fasilitas TIK, dan Kualitas SDM
SIA secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Perguruan Tinggi
pada semua kategori penilaian baik menurut manajemen lembaga, dosen
dan
mahasiswa. Kualitas SDM SIA memberikan kontribusi pengaruh yang
paling dominan dibandingkan variabel-variabel lainnya pada pengelolaan SIA
PT dalam mempengaruhi kinerja perguruan tinggi. Kontribusi tidak
langsung efektivitas manajemen SIA memberikan pengaruh yang positif
terhadap kinerja lembaga melalui variabel SDM SIA. Hal
ini mengambarkan bahwa aspek manusia memegang. peranan penting dalam
implementasi SIA terutama dalam menentukan kinerja lembaga meliputi
jumlah orang yang menangani sistem, pendidikan dan pengalaman yang
mereka miliki terkait dengan bidang yang mereka selenggarakan. Jika
dicermati kontribusi tidak langsung SDM SIA melalui variabel efektivitas
manajemen SIA terhadap kinerja perguruan tinggi bisa dikaitkan dengan
kepuasan pengguna. Ketika para pekerja puas terhadap sistem informasi
dan mengintegrasikan sistem informasi ke rutinitas mereka, maka
sistem informasi menjadi efektif.
Kepuasaan mereka ini ditentukan oleh dua hal yaitu mutu sistem
informasi dan mutu informasi. Mutu sistem informasi mengacu pada
kemudahan penggunaannya. Jika pekerja atau pegawai menganggap suatu
sistem informasi mudah digunakan maka sistem informasi tersebut
bisa dikatakan bermutu tinggi. Mutu informasi, disisi
lain mengukur derajat informasi yang dihasilkan sistem informasi
akurat dan dalam format yang dikehendaki oleh pengguna. Kontribusi
kualitas SDM SIA melalui variabel budaya TIK memberikan pengaruh yang
positif terhadap kinerja. Kompetensi pekerja yang tinggi memberikan
keyakinan bahwa pemanfaatan sistem informasi berbasis TIK akan memberikan
banyak kemudahan dalam menghasilkan layanan yang berkualitas. Hal ini
tentu akan semakin mendorong para pegawai semakin termotivasi
untuk meningkatkan kinerja melalui integrasi sistem dalam pelaksanaan
tugas dan semakin memunculkan kreativitas dalam menghasilkan
layanan-layanan yang bermutu kepada pengguna.
KEKURANGAN
Tetapi dari sampel dosen, setelah diuji secara simultan ternyata
faktor manajemen SIA, budaya TIK, ketersediaan fasilitas, dan
kualitas sumber daya manusia tidak signifikan berpengaruh terhadap
prestasi belajar mahasiswa. Hal ini bisa dijelaskan dari konteks
subjektif bahwa kehadiran sistem informasi akademik hanya berdampak
pada sistem pelayanan pada mahasiswa/dosen/atau stakeholder yang
tidak terkait dengan implementasi kurikulum dimana produk akhirnya adalah
capaian atas serapan materi/substansi kurikulum
yang disampaikan dosen dalam bentuk prestasi akademik. Variabel
efektivitas manajemen SIA yang diukur melalui parameter perencanaan
organisasi SIA, Implementasi SIA, monitoring dan evaluasi,kualitas
informasi yang dihasilkan serta kualitas sistem memberikan kontribusi
pengaruh secara
langsung terhadap kinerja lembaga dikategorikan rendah. Pengaruh
tidak langsung melalui variabel budaya TIK justru memberikan kontribusi
yang negatif. Hal ini mencerminkan bahwa efektivitas implementasi SIA
berbasis TIK mensyaratkan bahwa semua orang telah dalam kondisi siap
dalam hal ketrampilannya, sikapnya, persepsinya serta iklim kerjanya.
Apabila hal tersebut belum dipenuhi maka hal ini dapat memberikan
kontribusi yang negatif bagi kinerja lembaga. Hal ini sejalan dengan
pendapat Jasperson dkk (2005) bahwa apabila implementasi TIK
yang dijalankan lembaga kurang memperhatikan aspek budaya yaitu
budaya baru orang-orang ataupun organisasi karena kehadiran TIK dalam
lingkungan mereka maka hal ini akan mengakibatkan inefektivitas dan
inefisiensi implementasi TIK pada berbagai aspek manajemen
terjadi. Efektivitas SIA dalam menunjang kinerja lembaga akan
berkurang kontribusinya jika fasilitas sarana dan infrastruktur TIK tidak
dalam kondisi yang memadai. Keterbatasan fasilitas dan infrastruktur
TIK pada beberapa perguruan tinggi yang dikaji terutama disebabkan
karena keterbatasan anggaran dalam memenuhi perangkat perangkat pendukung
yang dipersyaratkan. Investasi TIK dalam proses manajemen SIA membutuhkan
biaya yang banyak meskipun investasi TIK telah menjadi trend di setiap
organisasi saat ini. Beberapa perguruan tinggi masih dalam tahap awal
dalam implementasi TIK ini.
2. 2. Judul :
PENGGUNAAN KOMUNIKASI FATIS DALAM PENGELOLAAN DI TEMPAT KERJA
Volume dan Halaman : Vol. 5, No. 1
Tahun : 2014
Penulis : Sari Ramadanty
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan mengidentifikasi Penggunaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal yang bersifat Komunikasi Fatis dalam membangun
hubungan serta mengembangkanhubungan di
tempat kerja.
Penelitian
ini juga melihat Pengelolaan hubungan pada konteks Komunikasi
Organisasi.
Organisasi.
Penelitian
ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi mengenai peranan komuni-
kasi verbal dan nonverbak dalam konteks komunikasi fatis serta bagaimana membangun hubungan secara interpersonal yang terjadi di tempat kerja. Dari hasil penelitiandidapatibahwa Penggunaan komunilasi fatis sangat sering terjadi ditempat kerja, karena dianggap sebagai pembuka dalam hubungan yang lebih akrab. Komunikasi fatis sangat berperan dalam pem-
bentukan hubungan dan menciptakan hubungan yang erat antar sesama rekan kerja. Konteks budaya seseorang sangat berperan dalam penggunaan komunikasi fatis, seseorang dengan konteks budaya tinggi cenderung lebih sering menggunakan komunikasi fatis dalam hubungan komuniksi interpersonalnya.
kasi verbal dan nonverbak dalam konteks komunikasi fatis serta bagaimana membangun hubungan secara interpersonal yang terjadi di tempat kerja. Dari hasil penelitiandidapatibahwa Penggunaan komunilasi fatis sangat sering terjadi ditempat kerja, karena dianggap sebagai pembuka dalam hubungan yang lebih akrab. Komunikasi fatis sangat berperan dalam pem-
bentukan hubungan dan menciptakan hubungan yang erat antar sesama rekan kerja. Konteks budaya seseorang sangat berperan dalam penggunaan komunikasi fatis, seseorang dengan konteks budaya tinggi cenderung lebih sering menggunakan komunikasi fatis dalam hubungan komuniksi interpersonalnya.
Namun
bagi mereka yang berada pada konteks budaya rendah
juga menempatkan komunikasi fatis untuk berhubungan dengan para rekan kerja dalam kepentingan pekerjaan.
juga menempatkan komunikasi fatis untuk berhubungan dengan para rekan kerja dalam kepentingan pekerjaan.
Kesimpulan dari penelitian ini, komunikasi
fatis sangat penting dalam
membangun dan pengelolaan hubungan. Hal tersebut juga berlaku di tempat kerja, konteks komunikasi fatis juga berkaitan dengan pengelolaan bahasa verbal dan non verbal.
membangun dan pengelolaan hubungan. Hal tersebut juga berlaku di tempat kerja, konteks komunikasi fatis juga berkaitan dengan pengelolaan bahasa verbal dan non verbal.
METODELOGI
Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode ilmiah.
TUJUAN
PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi Penggunaan Komunikasi Verbal dan
Nonverbal yang bersifat Komunikasi Fatis dalam membangun hubungan serta
mengembangkan hubungan di tempat kerja. Penelitian ini juga melihat Pengelolaan
hubungan pada konteks Komunikasi Organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk
mendapatkan deskripsi mengenai peranan komunikasi verbal dan nonverbak dalam
konteks komunikasi fatis serta bagaimana membangun hubungan secara
interpersonal yang terjadi di tempat kerja. Subjek penelitian adalah
suatu perusahaan atau organisasi meliputi Karyawan dan
karyawan,atasan dan bawahan dan sesama rekan kerja.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut penelitian yang dilakukan melalui teknik wawancara mendalam dengan
para nunjukkan bahwa komunikasi fatis merupakan komuniksi yang sangat berperan
dan penting dalam hubungan yang tercipta di tempat kerja. Komunikasi yang
terjalin di tempat kerja sangat berbeda jika dibandingkan dengan komunikasi
sehari-hari. Dalam komunikasi di tempat kerja, struktur yang mengikat profesi
dan posisi atau jabatan seseorang sangat berpengaruh terhadap bagaimana
seseorang berinteraksi dengan orang lain. Di tempat kerja, komunikasi
interpersonal yang terjalin lebih kompleks dan dinamis dibandingkan dengan
komunikasi interpersonal di lingkungan sosial seharu-hari.
KELEBIHAN
Elitian ini adalah alat yang digunakan dalam penelitian berupa wawancara
sehingga jawaban yang diperoleh dapat ditanggapi secara jelas dan dapat
menanyakan secara detail kepada informan.
KEKURANGAN
Enelitian ini adalah proses pengumpulan data cukup lama karena perlu waktu
untuk mewawancarai responden.
SUMBER:
If you're attempting to lose pounds then you certainly have to jump on this brand new personalized keto meal plan.
BalasHapusTo create this service, certified nutritionists, personal trainers, and cooks joined together to provide keto meal plans that are effective, convenient, price-efficient, and delicious.
Since their first launch in early 2019, thousands of people have already remodeled their body and well-being with the benefits a good keto meal plan can give.
Speaking of benefits; in this link, you'll discover 8 scientifically-certified ones given by the keto meal plan.